Senin, 21 November 2016

CONTOH PANTUN NASEHAT ANAK AGAR JUJUR JANGAN BERDUSTA

Selasa, 22 November 2016

Sumber: https://pantunseribu.blogspot.nl/2014/10/contoh-pantun-nasehat-anak-pantunseribu.html

CONTOH PANTUN NASEHAT ANAK AGAR JUJUR JANGAN BERDUSTA

Hidup itu mesti jujur. Agar badan mendapat mujur. Bukan saja mujur di dunia. Moga mujur di akherat kelak. Jauhkan darimu dusta. Karena dusta dibenci oleh Yang Esa. Tinggalkanlah jangan kau teruskan. Semoga engkau mendapat kemaafan.

Meski apapun terjadi. Kejujuran tetap terpatri. Ia tak boleh lepas. Harus menyatu bagaikan nafas. Jika jujur selalu. Tiada takut dalam hatimu. Karena engkau dalam kebenaran. Maka ketentraman bersemayam.

Tunggu kabar tunggu berita
Kepada orang ditanyakan
Jangan bohong haramkan dusta
Apa yang benar engkau katakan

Hutan bakau menjadi taman
Agar pantai tiada hancur
Jika engkau ingin berteman
jauhkan dusta besarkan jujur

Makan di lepau naik pedati
Potong nilam pakai pisau
Jika engkau jujur hati
Hidup tentram jauhlah risau

Syahadat itu yang pertama
Mesti diresap sejiwa raga
Jujur itu landasan agama
Teguh dipegang sekuat tenaga

Puteri suka bunga petunia
Tanamnya di taman luas lega
Jangan mengharap pahala dunia
Jujur kita untuk ke surga

Terhampar luas bukit hijau
Hijau karena warna rumput
Dusta itu bagaikan ranjau
Membuat engkau jadi penakut

Sampan perahu mengejar kayak
Dari hulu tak kena-kena
Dusta itu bagaikan riak
Membuat hati gundah gulana

Matahari bercahaya silau
Anak negeri pergi merantau
Dusta itu bagaikan pisau
Membuat pikiran selalu risau

BEKERJA KERAS JANGAN MALAS

Ibu merenda adik main layang
Anak Melayu bermain gada
Wahai nanda yang kusayang
Dengarkan olehmu nasehat ayahanda

Air tajin menyiram talas
Membeli bumbu duitnya di laci
Hiduplah rajin jangan malas
Orang malas banyak yang benci

Tuan raja belajar menari
Ditemani para hulubalang
Hidup rajin bagaikan mentari
Kelak hidupmu akan cemerlang

Kucing hutan belang di kaki
Dipungut oleh anak petani
Rajin itu mengundang rezeki
Membuat mudah hidup ini


PENUTUP

Kereta berjalan di atas roda
Raja menghela memberi tanda
Dengarkanlah wahai ananda
Cukup-lah nasehat dari ayahanda

Bahtera berlayar ke Selat Sunda
Gelombangnya besar senantiasa
Turuti-lah nasehat ibunda
Kelak hidupmu makmur sentosa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar