PUISI TAK TERBACA
Karya : Hendri Kurnia
Aku menangis karena kalian tak ingin melihat
Aku tersiksa karena kalian selalu menghina
Aku bersedih karena diriku tak pernah terbaca
Aku terkoyak di antara tumpukan sampah-sampah
berserakan “pernahkan kalian peduli!!!!!!
Aku terinjak-injak dikeramaian dan kegaduhan
Yang selalu kalian ciptakan “Pernahkah kalian peduli!!!!!
Tidak!!!! Aku tau tidak!!!! Kalian tak pernah peduli!!!!!
Bahkan kalian tertawakan aku
Disaat aku meraung, menjerit kesakitan
Diinjak-injak kaki kalian yang begitu kejam
Bahkan dengan kasarnya kalian merobek
Mengkoyak, menyeret tubuhku, hanya demi
Ambisi tak berhati yang slalu kalian inginkan
Lihatlah aku sejenak ! begitu banyak
Keindahan yang ingin kutunjukan
Bacakan aku sebait saja ! karena berjuta
makna akan kusiratkan !
Begitu kotornya aku hingga kalian
Tak ingin menyentuhku walau sesaat
Sangat hinakah aku hingga aku
Tak pantas tuk terbacakan!
Apa karena aku buka tercipta dari tinta-tinta
seorang pujangga
Ataukah karena aku bukan terlahir dari jiwa-jiwa sang penyair
Kenapa !!!! kenapa !!!! kenapa !!!! aku tak terbaca!!!!!
Aku mohon !!! bacakan aku walau sebaik saja
Aku minta !!! lihatlah aku biar sesaat saja
Agar ragaku bisa bahagia di surga
Bila memang aku tak pantas tuk terbaca
Bila aku memang tak menarik walau sekedar tuk dilirik
Ingatlah slalu sedikit pesan dari baitku
Jika kotor dan bersih tak mampu bersatu
Jika hina dan mulia tak dapat bersama
Aku bicara atas nama jiwa
Esok hari takkan pernah ada bahagia
Aku ada dari untaian kata-kata
Jiwa yang terhina
Aku ada tapi tak pernah terbaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar